TIMES DENPASAR, JAKARTA – Berbagai jenis biji-bijian kuno semakin banyak mendapat perhatian karena rasanya yang lezat, kandungan gizinya yang tinggi, serta sejarahnya yang menarik. Salah satu biji-bijian kuno yang patut mendapat sorotan lebih adalah sorgum. 

Apa Itu Sorgum?

Sorgum merupakan tanaman dari keluarga rumput-rumputan (Poaceae). Karena kemampuannya untuk tumbuh di wilayah kering dan rawan kekeringan seperti Afrika dan India, tanaman ini menjadi salah satu tanaman pokok di daerah-daerah tersebut. Menurut Lena Bakovic, ahli gizi dari Top Nutrition Coaching, sorgum saat ini menjadi biji-bijian kelima paling banyak diproduksi di dunia, dan termasuk yang paling banyak dikonsumsi secara global.

Sorgum juga punya sejarah panjang. Bukti arkeologis menunjukkan bahwa sorgum liar sudah dipanen sejak 8.000 SM oleh masyarakat pemburu-pengumpul di wilayah Sahara. Tanaman ini mulai dibudidayakan antara tahun 2.000 hingga 1.700 SM.

Seperti biji-bijian lainnya, sorgum tersedia dalam berbagai bentuk: biji utuh, biji yang sudah dipoles (pearled), tepung, sirup, bahkan bisa dipanggang seperti popcorn. Dalam bentuk utuh atau pearled, sorgum bertekstur agak kenyal dan bercita rasa gurih seperti kacang. Versi popcorn-nya terasa renyah, sedangkan sirup sorgum memiliki rasa manis dan gurih seperti molase.

Indonesia pernah secara luas membudiyakan sorgum di era Menteri BUMN Dahlan Iskan. Namun proyek ini berlalu tanpa kejelasaan karena beberapa faktor, salah satunya rendahnya serapan hasil panen oleh industri makanan.

Manfaat Sorgum bagi Kesehatan

Tak hanya enak, sorgum juga digolongkan sebagai superfood karena kandungan gizinya yang lengkap. “Sorgum mengandung protein nabati, serat, vitamin, dan mineral dalam jumlah tinggi,” jelas Ehsani. Bakovic menambahkan bahwa biji-bijian ini juga kaya zat besi, magnesium, vitamin B, dan kalium, serta mengandung tembaga, fosfor, selenium, zinc, dan senyawa tumbuhan lain yang bermanfaat.

1. Menjaga Kesehatan Jaringan Tubuh

Dalam setengah cangkir sorgum terdapat sekitar 10 gram protein, yang sangat dibutuhkan untuk pertumbuhan dan perbaikan jaringan seperti otot, kulit, rambut, organ, dan darah.

2. Menunjang Kesehatan Pencernaan

Dengan 6,5 gram serat per setengah cangkir, sorgum sangat baik untuk sistem pencernaan. Sorghum juga mengandung prebiotik dan polifenol yang membantu memelihara bakteri baik di usus dan mendukung mikrobioma usus yang sehat.

3. Mendukung Kesehatan Metabolik

Protein dan serat dalam sorgum membantu tubuh merasa kenyang lebih lama, sehingga mengurangi risiko makan berlebihan dan membantu menjaga berat badan. Selain itu, kombinasi nutrisi ini juga menstabilkan kadar gula darah, penting untuk pencegahan dan pengelolaan diabetes tipe 2.

4. Baik untuk Jantung

Serat larut dalam sorgum dapat mengikat kolesterol jahat di usus halus, mencegahnya masuk ke dalam aliran darah. Ini sangat penting untuk mencegah penumpukan plak di pembuluh darah yang bisa menyebabkan penyakit jantung.

5. Meningkatkan Imunitas

Sorgum mengandung 12 vitamin dan mineral penting termasuk zinc, selenium, dan tembaga yang memperkuat sistem kekebalan tubuh. Selain itu, kandungan antioksidannya juga melindungi sel dari kerusakan akibat radikal bebas, yang dapat menyebabkan penyakit kronis seperti kanker dan penyakit jantung.

6. Menjaga Kesehatan Tulang

Kandungan magnesium, fosfor, dan kalium dalam sorgum membantu membangun dan mempertahankan kepadatan tulang. Mineral-mineral ini bekerja bersama kalsium dan vitamin D untuk mencegah pengeroposan tulang.

Sorgum tak hanya lezat dan serbaguna dalam olahan makanan, tapi juga penuh manfaat bagi tubuh. Dengan sejarah panjang dan nilai gizi tinggi, tak heran jika sorgum kini semakin digemari di berbagai belahan dunia. (*)