TIMES DENPASAR, SIDOARJO – Syehlendra Haical, santri Pondok Pesantren Al Khoziny Buduran, Sidoarjo, Jawa Timur, dievakuasi dengan selamat dari dalam reruntuhan bangunan Musalah, di Ponpes Al Khoziny.

Haical berhasil dievakuasi dalam keadaan selamat setelah 3 hari tertimbun runtuhan bangunan. Bahkan tanpa patah tulang dan cedera parah. Kini, Haical menjalani perawatan intensif di RSUD RT Notopuro, Rabu (1/10/2025).

Diketahui, nama Haical mencuat setelah beredar video yang memperlihatkan petugas mengajak ngobrol seorang anak yang tengah terhimpit reruntuhan bangunan Mushala Ponpes Al Khoziny. 

Saat itu, dihari pertama kejadian, tim SAR gabungan berkomunikasi dengan Haical.

"Haical, kamu yang sakit apa nak? Tanya tim SAR. 
 Semuanya sakit? Jawab Haical.

"Oke. Semangat ya, sabar, sabar ya nak ya. Aku dari Rescue Surabaya, sabar ya ini usaha," tegas salah satu petugas, dalam video yang beredar di Media Sosial Instagram dan Tiktok.

Haical sendiri berhasil dievakuasi setelah 3 hari tertimpa bagunan Musala di Ponpes Al Khoziny yang ambruk. Kemudian, santri tersebut langsung dibawa ke RSUD R.T. Notopuro Sidoarjo.

Direktur Utama RSUD R.T. Notopuro Sidoarjo, dr. Atok Irawan mengatakan, jika kondisinya Haical baik, hasil foto rontgen mulai tengkorak panggul, kaki dan jarinya juga semuanya normal.

"Haical dalam kondisi normal, ketika tiba di rumah sakit. Haical hanya mengeluh lemas karena tidak makan selama proses evakuasi," kata Atok Irawan, Rabu (1/10/2025) malam.

"Keluhan lain, sesak nafas mungkin karena dehidrasi. Kulitnya agak tergencet, sedikit kebiruan tapi aman, aman semua," sambungnya.

Saat ini, lanjut dr. Atok, petugas medis masih memberikan perawatan intensif kepada Haical di Instalasi Gawat Darurat (IGD). Hal tersebut untuk memulihkan kondisi tubuh santri itu agar kembali normal.

"Observasi, kita terapi dengan baik, nanti juga (Haical red) mungkin perlu asupan nutrisi yang bagus. Mukanya juga yang enggak ada luka terbuka, sedang dirawat dengan baik," pungkasnya.(*)