TIMES DENPASAR, JAKARTA – Entikong, sebuah kecamatan kecil di Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat, menjadi saksi nyata bagaimana pertahanan negara tidak hanya hadir dalam bentuk pasukan bersenjata, tetapi juga melalui layanan kesehatan yang menyentuh langsung kehidupan warga.
Pada 18 September 2025, Direktorat Jenderal Kekuatan Pertahanan Kementerian Pertahanan RI (Ditjen Kuathan Kemhan RI) menggelar Bakti Sosial Kesehatan di perbatasan Indonesia–Malaysia.
Program ini dipimpin langsung oleh Marsekal Pertama TNI dr. Mukti Arja Berlian, SpPD., SpKP., M.M., FINASIM, selaku Direktur Kesehatan Ditjen Kuathan Kemhan RI. Dalam sambutannya, ia menegaskan bahwa kehadiran negara di wilayah terdepan perbatasan tidak boleh hanya dalam bentuk simbolis, melainkan nyata memberikan manfaat bagi masyarakat.
“Pertahanan negara sejatinya bukan hanya menjaga wilayah dengan kekuatan militer, tetapi juga membangun ketahanan masyarakat. Dan kesehatan adalah pintu masuknya,” ujar Marsma Mukti Arja Berlian.
Kolaborasi Kesehatan Lintas Institusi
Bakti sosial ini tidak berdiri sendiri. Kemhan RI menggandeng Badan Nasional Pengelolaan Perbatasan (BNPP), Pemerintah Kabupaten Sanggau, serta unsur TNI dari berbagai matra: Kesdam Kodam XII/Tpr, Diskes Kodaeral XII, dan RS TNI AU dr. Muhammad Soetomo Lanud Supadio. Dari sisi daerah, hadir pula tenaga medis Puskesmas Entikong, Dinas Kesehatan Kabupaten Sanggau, hingga Loka Kekarantinaan Kesehatan Entikong.
Kehadiran jajaran TNI bersama pemerintah daerah dan tokoh masyarakat Dayak dalam pembukaan acara mencerminkan sinergi pertahanan, kesehatan, dan budaya lokal. Kolaborasi ini menjadi kunci agar program tidak hanya berlangsung seremonial, tetapi betul-betul diterima dan dimanfaatkan masyarakat.
Layanan yang Menyentuh Ribuan Warga
Dalam sehari penuh, kegiatan ini berhasil menjangkau ribuan masyarakat Entikong. Tercatat 235 warga mendapat pelayanan kesehatan umum, 100 orang menjalani pemeriksaan laboratorium (cek gula darah, kolesterol, dan asam urat), serta 20 pasien menerima layanan kesehatan gigi.
Tak hanya itu, sebanyak 17 anak laki-laki mengikuti khitanan massal, sebuah layanan yang tidak selalu mudah didapatkan di wilayah perbatasan. Selain layanan kesehatan, pemerintah juga membagikan 500 paket sembako dan menyalurkan bantuan obat-obatan untuk memperkuat stok Puskesmas Entikong.
Bagi warga perbatasan yang sehari-hari bergulat dengan keterbatasan akses layanan publik, kegiatan ini menjadi bentuk nyata perhatian negara.
“Kami sangat bersyukur, ada perhatian seperti ini. Biasanya untuk berobat, kami harus ke kota dengan biaya yang tidak sedikit. Semoga kegiatan seperti ini rutin ada di Entikong,” kata Antonius, salah seorang warga yang ikut memanfaatkan layanan kesehatan.
Humanisme Pertahanan di Batas Negeri
Program tahunan ini menegaskan wajah lain dari pertahanan negara yakni humanisme. Wilayah perbatasan sering kali dipersepsikan sebagai daerah rawan penyelundupan, perlintasan ilegal, atau titik rawan konflik. Namun melalui pendekatan sosial dan kesehatan, Kementerian Pertahanan menunjukkan bahwa pertahanan juga berarti merawat warganya.
Bakti sosial ini sekaligus menjadi bagian dari strategi memperkuat ketahanan masyarakat perbatasan. Dengan kesehatan yang lebih baik, warga diharapkan memiliki kualitas hidup yang lebih tinggi, sehingga mampu mendukung ketahanan nasional secara menyeluruh.
Ucapan Terima Kasih dan Harapan Keberlanjutan
Menutup kegiatan, Marsma Mukti Arja Berlian menyampaikan apresiasinya kepada seluruh pihak yang telah mendukung, mulai dari pimpinan TNI di wilayah Kalimantan Barat, Bupati Sanggau beserta jajaran Forkopimda, Camat Entikong, tokoh adat Dayak, hingga tenaga kesehatan yang terjun langsung melayani masyarakat.
“Kami bangga melihat antusiasme warga Entikong. Semoga kegiatan ini menjadi pemicu agar layanan kesehatan semakin merata di seluruh wilayah perbatasan Indonesia,” ujarnya.
Dengan terselenggaranya kegiatan ini, Kementerian Pertahanan kembali menegaskan komitmennya untuk hadir di tengah masyarakat perbatasan, tidak hanya menjaga dari ancaman luar, tetapi juga memperkuat ketahanan sosial melalui jalur kesehatan dan kemanusiaan.(*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Bakti Sosial Kesehatan di Entikong, Sentuhan Humanis Kemhan RI di Perbatasan Negara
Pewarta | : Imadudin Muhammad |
Editor | : Imadudin Muhammad |